Rabu, 18 April 2012


PACARAN DIHARUSKAN Y ?
Mengapa pada sebagian besar remaja ada pikiran harus memiliki pacar? Bahkan ada perasaan malu jika belum punya pacar. Coba kamu periksa, apakah orang tuamu menuntut kamu punya pacar? Malah kebanyakan orang tua masih melarang anak remajanya punya pacar. Bagaimana dengan gurumu? Pasti tidak pernah ada anjuran di sekolah manapun agar murid-muridnya harus punya pacar. Apalagi ajaran agama, banyak yang mengharamkan gaya praktik-praktik pacaran remaja kini. Jadi, mengapa?
Memang, sistem hormonal yang sedang terjadi pada masa pubertas mengondisikan remaja untuk tertarik kepada lawan jenisnya. Ini adalah reaksi alamiah agar antara laki-laki dan perempuan memulai membina hubungan yang lebih dekat yang akan sangat berguna dalam upaya-upaya pelestarian kehidupan manusia. Menurutmu, kira-kira apa yang akan terjadi jika tidak ada rasa tertarik antara laki-laki dengan perempuan? Tepat sekali. Dalam waktu kurang dari 100 tahun, manusia akan musnah!
Eit, jangan senang dulu ya. Alasan hormonal tidak dapat dijadikan kambing hitam atas wajibnya pacaran bagi remaja ya. Ketertarikan sesama lawan jenis di usia puber (remaja) tidak cukup ampuh dan kuat untuk mengemban misi pelestarian kehidupan manusia. Seperti yang selama ini kamu rasakan sebagai anak, untuk memiliki keluarga yang harmonis, berkecukupan secara ekonomi, dan bahagia, orang tua kamu sudah berupaya habis-habisan. Itu pun masih kamu vonis dengan tuduhan ‘ayah-ibu tidak pernah bisa mengerti kamu’.
Bukti paling kuat bahwa rasa tertarik diantara remaja putra dan putri tidak cukup kuat diantaranya adalah mudah terbakar cemburu, cinta lokasi (kadang bubar hanya karena pindah sekolah), gampang putus, sering saling melukai hati masing-masing, sulit memaafkan, kadang kasar, dan egois. Ini berbeda sekali dengan ketertarikan (cinta sejati) pada pasangan-pasangan yang sudah dewasa yang saling menghormati, saling memberi, mudah memaafkan, rela berkorban, bahu membahu saling menolong, empati, dan mendahulukan kepentingan bersama (keluarga).
Lalu, apa dong pemicu utama remaja-remaja ingin segera memiliki pacar. Setelah dipelajari lebih dalam, ternyata faktor penekan terkuat atau penuntut utama agar seorang remaja harus memiliki pacar datang dari sesama remaja itu sendiri. Tekanan teman-teman berupa ejekan, sindiran, cemoohan, pengucilan, label jomlo, label sok suci, label kuper, label nggak gaul, label ortodoks, label kuno, dan seabreg celaan lainnya memang sulit untuk dihindarkan. Jika kamu tidak memiliki mental kuat dan kepercayaan diri yang kukuh, tidak ada cara lain bagi kamu selain dapet pacar sesegera mungkin.
Memiliki pacar di saat remaja, memang sepertinya mengasyikan. Tapi coba kamu telaah dan pikirkan dengan jernih. Lebih banyak mana untung dan ruginya (manfaat vs mudharat)? Hayo jujur. Saya bantu ya dengan fakta-fakta ini. Kira-kira, boros mana pasangan yang punya pacar dibandingkan yang single. Capek mana perasaan yang punya pacar dengan yang tidak. Bebas mana antara yang punya pacar sama yang tidak punya pacar. Apakah remaja single akan dilanda perasaan cemburu yang menyita konsentrasi belajar?
Tahu tidak, ada fakta yang lebih menyeramkan bagi remaja akibat punya pacar. Sebagian besar remaja putri dipaksa pacarnya untuk berhubungan intim sebelum menikah. Menurut penelitian di barat (yang menganut seks bebas sekalipun), tidak ada remaja putri yang sukarela berhubungan intim sebelum menikah! Kemudian, dalam kacamata hukum di Indonesia, apapun alasannya, berhubungan intim dengan remaja putri yang berusia kurang dari 16 tahun dikategorikan sebagai pemerkosaan! Ini bencana bagi kedua belah pihak, baik remaja putri maupun remaja putra yang pacarannya melampaui batas. Bukankah sang remaja putra bisa masuk penjara karena memerkosa pacarnya! Kata peribahasa, yang kalah jadi abu yang menang jadi arang!
Jadi, bagaimana dong agar kamu tahan banting untuk tetap tidak memiliki pacar. Yang pertama adalah berpikir jernih beribu kali, apa manfaat dan mudharatnya. Kedua, cinta semasa remaja adalah cinta monyet, cinta semu, bukan cinta sejati, dan tidak pantas ditukar dengan pengorbanan masa depanmu (apalagi kesucianmu). Ketiga, memiliki banyak teman. Keempat, jangan pernah curhat masalah pribadi dengan teman. Kelima, nomorsatukan prestasi (akademik, hobi, musik, olah raga, seni, sosial, dll). Keenam, milikilah kepercayaan diri yang kuat melalui keyakinan yang benar dan pengetahuan yang luas. Ketujuh, ingat Tuhan terus ya. Jika sangat terpaksa atau terlanjur sudah memiliki pacar, jangan kebablasan. Haramkan praktik-praktik pacaran gaya ‘bule’ seperti ciuman, mojok berduaan (yang ketiganya pasti setan!), berpelukan, bercumbu, dan terutama hubungan intim!

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.     Latar belakang Terdapat banyak alasan untuk mempelajari filsafat pendidikan, khususnyaapabila ada pertanyaa...