Sabtu, 17 November 2012

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.    Latar belakang
Terdapat banyak alasan untuk mempelajari filsafat pendidikan, khususnyaapabila ada pertanyaan rasional yang seyogyanya tidak dapat dijawab oleh ilmuatau cabang ilmu-ilmu pendidikan. Pakar dan praktisi pendidikan memandangfilsafat yang membahas konsep dan praktik pendidikan secara komprehensif sebagai bagian yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan.Terlebih lagi, di tengah arus globalisasi dan modernisasi yang melaju sangat pesat, pendidikan harus diberi inovasi agar tidak ketinggalan perkembangan sertamemiliki arah tujuan yang jelas. Di sinilah perlunya konstruksi filosofis yangmampu melandasi teori dan praktek pendidikan untuk mencapai keberhasilansubstantif. Filsafat pendidikan adalah aplikasi dari filsafat umum dalam pendidikan.Berbeda dengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan keseluruhansegala sesuatu.
Filsafat Khusus /terapan mempunyai objek kenyataan salah satuaspek kehidupan manusia yang dalam hal ini adalah pendidikan. Filsafat pendidikan juga menyelidiki hakikat pelaksanaan pendidikan yang bersangkut paut dengantujuan, latar belakang cara dan hasilnya serta hakikat ilmu pendidikan yang bersangkut paut terhadap struktur kegunaannya. Seperti halnya filsafat yang lain,filsafat pendidikan pun bersifat spekulatif, preskriptif dan analitik.Spekulatif artinya filsafat pendidikan membangun teori-teori tentang hakikat pendidikan manusia, hakikat masyarakat dan hakikat dunia. Preskriptif artinyafilsafat pendidikan menentukan tujuan pendidikan yang harus diikuti dan dicapai.Analitik artinya filsafat pendidikan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yangspekulatif dan perspektif. Filsafat ilmu pendidikan dapat dibataskan sebagai salah satu bentuk teori pendidikan yang dihasilkan melaui riset baik kualitatif maupun kuantitatif.                      Filsafat pendidikan ini perlu dipedomani para perencana pendidikan tentang tujuan, isi,kurikulum yang merumuskan tujuan-tujuan pengubahan perilaku yang bersifat personal, sosial dan ekonomi. Karena filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat umum maka filsafat pendidikan pun terdiri bebarpa aliran seperti filsafat pendidikan idealisme, realisme, esensialisme dan pragmatisme.Dalam sejarah filsafat pendidikan telah melahirkan berbagai pandanganatau aliran. Salah satu aliran pendidikan tersebut adalah aliran “realisme”. Realismesekarang ini menerima dunia kesungguhan di luar kesadaran.
Realitas yangdiberikan tidak melalui pengetahuan langsung melainkan yang adanya diketahuidari pengalaman.Dalam kegiatan pendidikan akan muncul masalah yang lebih luas,kompleks, dan mendalam serta tidak terbatas oleh pengalaman indrawi maupunfakta-fakta sehingga tidak dapat dijangkau oleh ilmu pendidikan (science of education). Masalah-masalah tersebut antara lain adalah tujuan pendidikan yang bersumber dari tujuan hidup manusia dan nilai sebagai pandangan hidup manusia. Nilai dan tujuan hidup memang merupakan suatu fakta, namun pembahasannyatidak dapat dikaji hanya dengan menggunakan pendekatan sains, melainkandiperlukan suatu perenungan yang lebih mendalam melalui filsafat.

2.    Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai :
1.         Pemenuhan tugas matakuliah dari dosen yang bersangkutan
2.         Agar mahasiswa mengetahui aliran-aliran dalam filsafat pendidikan.
3.      Agar mahasiswa bisa mengaplikasikan kedalam kehidupan pendidikannya.

BAB II
PEMBAHASAN
A.                Pengertian Filsafat
Filsafat berasal dari kata Yunani yang tersusun dari dua kata : philien dalam arti cinta, dan shopos dalam arti hikmat (wisdom). Orang Arab memindahkan kata Yunani Philosophia kedalam bahasa mereka dengan menyesuaikannya dengan susunan kata-kata arab yaitu: falsafah dengan pola :fa’lala , fa’lalah dan fi’lal . dengan demikian kata benda dari kata kerja falsafa seharusnya falsafah dan filsafat (Nasution, 1985).
Kafie (1989;101) berpendapat filsafat berasal dari kata : falsafah (Arab) ,philosophie (latin) , philosophia (Belanda, Jerman ,Prancis) yang artinya : cinta akan hikmah , ingin mengerti secara mendalam ,mencari kebenaran , mendambakan pengetahuan yang hakiki.
Filsafat adalah tatanan cara berfikir ilmiah ,sistematis , radikal dan universal. Ilmiah artinya mempunyai kaidah dan prosedur keilmuan , sistematis artinya ada aturan yang tertata rapi, radikal artinya berfikir mendalam sampai ke akar-akarnya , universal artinya menyeluruh dan menyentuh segala aspek kehidupan .
Filsafat merupakan kemajuan manusia dalam menangkap kebenaran pengetahuan biasa dari apa yang diamati oleh panca indranya.  Berfilsafat diawali dengan keinginan untuk berfikir tentang pengetahuan dalam diri kita . Pengetahuan tentang :
§   Apa yang disebut benar dan salah (logika)
§   Apa yang disebut baik dan buruk (etika)
§   Apa yang disebut dengan indah dan jelek (estetika)

B.                 Pengertian Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat, yang berarti bahwa filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil – hasil kajian dari filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan dan nilai , khususnya yang berkaitan dengan praktek pelaksanaan pendidikan. Dalam filsafat terdapat  berbagai aliran  , sehubungan dengan itu maka dalam filsafat pendidikan pun terdapat berbagai aliran sesuai dengan aliran yang ada dalam filsafat . tinjauan kritis dapat berwujud sebagai upaya penemuan antara aliran –aliran filsafat pendidikan dengan filsafat pncasila.  Kesemuanya itu dimaksudkan untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan secara konvergensi dari pola filsafat pendidikan berdasarkan pancasila.
C.                Aliran – aliran Filsafat Pendidikan
1.        Filsafat Pendidikan Idealisme
Idealisme adalah aliran filsafat yang berpendapat bahwa pengetahuan itu tidak lain daripada kejadian dalam jiwa manusia , sedangkan kenyataan yang diketahui manusia itu terletak diluarnya . Jiwa rohani manusia merupakan suatu wujud yang mampu menyadari dunianya dan sekaligus sebagai pendorong dan penggerak semua aktivitas manusia.
Seorang pengikut idealisme Kattsoff ( 1996) menjawab :
Ø  Pertama ,jika kita meneliti :
§  Hakekat terdalam pengalaman seseorang
§  Ketertiban dan susunan alam semesta
§  Adanya nilai dialam semesta
Ø  Kedua
§  Dimana –mana di dunia ini kita menjumpai watak yang logis
§  Hubungan sebab akibat
§  Ketaatan pada hukum
Aliran idealisme kenyataannya tidak terpisahkan dengan alam dan lingkungan sehingga melahirkan dua macam realita .
1.        Realita yang nampak yaitu apa yang dialami oleh kita adalah hidup dan mati
2.        Realitas sejati
Prinsip aliran idealisme merupaka Ide yang berarti  dasar dari segala sesuatu yang ada di alam ini.
Hal yang terpenting dalam ajaran idealisme adalah roh atau sukma lebih berharga dan lebih tinggi dibandingkan dengan materi kehidupan , berusaha menerangkan secara alami bahwa gerakan-gerakan rohani ialah dimensi gerakan menemukan hakikat yang mutlak dan murni dalam hidup.
Menurut Phidom, dunia terbagi dua yaitu dunia nyata (dunia kelihatan) dan dunia tidk nyata (dunia tidak kelihatan).
Menurut Plato, memandang bahwa jiwa manusia adalah roh yang berasal dari ide dan eksternal.
Immanuel kant, berpendapat bahwa manusia bebas dan ditentukan. Bebas sepanjang jiwa dan roh , dan terikat berarti manusia makhluk fisik yang patuh kepada hukum alam.
Kaum idealis memandang bahwa anak merupakan bagian dari alam spiritual yang mewarisi pembawaan spiritual sebagai potensinya.
Dalam hubungan dengan pendidikan
§  Pendidikan harus mengajarkan hubungan batin antara anak dan alam semesta
§  Pendidik yang idealisme mewujudkan terdapat mungkin watak yang terbaik
§  Pendidik harus memandang anak sebagai tujuan ,bukan sebagai alat
§  Pendidikan bukan menjejalkan pengetahuan dari luar kedalam diri seseorang.

2.        Filsafat Pendidikan Realisme
Istilah realisme berasal dari Bahasa Latin ”realis” yang berarti ”sungguh-sungguh, nyata benar”. Realisme adalah filsafat yang menganggap bahwa terdapatsatu dunia eksternal nyata yang dapat dikenali. Karena itu, realisme berpandangan bahwa objek persepsi indrawi dan pengertian sungguh-sungguh ada, terlepas dariindra dan budi yang menangkapnya karena objek itu memang dapat diselidiki,dianalisis, dipelajari lewat ilmu, dan ditemukan hakikatnya lewat ilmu filsafat
     Maka penganut aliran filsafat realisme berkeyakinan bahwa objek indera kita adalahriil atau sungguh-sungguh nyata adanya.
Realisme juga berkeyakinan bahwa alamsemesta hakikatnya berdiri sendiri diluar pikiran manusia (objektif).
Penekanan filosof Realisme adalah kepada dunia luar yang berdiri sendiri.Para penganut realisme mengakui bahwa seseorang bisa salah lihat pada benda- benda atau dia melihat terpengeruh oleh keadaan sekelilingnnya. Namun, mereka paham ada benda yang dianggap mempunyai wujud tersendiri, ada benda yang tetapkendati diamati.
Realisme dalam berbagai bentuk menurut Kattsoff (1996 :126) menarik garis pemisah yang tajam antara yang mengetahui dan yang diketahui , dan pada umumnya cenderung ke arah dualisme atau monisme materialistik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa realisme adalah aliran filsafat yang berkeyakinan bahwa objek indera kita adalah riil atau sunguh-sungguh nyata adanya.
Sistem kepercayaan realisme percaya bahwa dengan sesuatu atau lain cara , ada hal-hal yang adanya terdapat di dalam dan tentang dirinya sendiri ,dan yang hakekatnya tidak terpengaruh oleh seseorang . Defenisi kebenaran menurut penganut realisme adalah ukuran kebenaran suatu gagasan mengenai barang sesuatu ialah menentukan apakah gagasan itu benar-benar memberikan pengetahuan ataukah tidak kepada kita.
Salah seorang tokoh atau penganut realisme yang sangat terkenal adalah Johan Amos Comenius merupakan pemikir pendidikan. Beliau mengemukakan bahwa manusia selalu berusaha untuk mencapai suatu tujuan hidup berupa :
Ø  Pertama , keselamatan dan kebahagiaan hidup yang abadi
Ø  Kedua , kehidupan dunia yang sejahtera dan damai .
Tujuan yang pertama merupakan tujuan yang menyatu dalam hidup yang merupakan kualitas hidup itu sendiri yang menuju kesempurnaan , sedangkan tujuan yang kedua adalah kehidupan yang sejahtera dan damai yang menuntun hidup kehidupan keselamatan dan kebahagiaan hidup yang abadi.
Comenius dengan bukunya “didaktica magna” (didaktik besar) dan “Orbis Sensualtum Pictus “ ( dunia pancaindera dengan gambar-gambar) merupakan peletak dasar didaktik modern. Beliau mengemukakan metode berfikir yang diawali dengan fakta-fakta yang merupakan metode berfikir ilmiah ,yaitu metode induktif.
Beberapa prinsip belajar yang dikemukakan oleh Comenius (Sadulloh ,2003 ) adalah :
a)    Pelajaran harus di dasarkan pada minat peserta didik . keberhasilan dalam belajar tidak karena dipaksakan dari luar , melainkan merupakan suatu hasil perkembangan pribadinya.
b)    Setiap mata pelajaran harus memiliki out line . garis besar proses belajar mengajar , silabus dan rencana pembelajaran dan sudah ada pada awal pembelajaran .
c)    Pada pertemuan awal atau permulaan pembelajaran , guru harus menyampaikan informasi tentang garis-garis besar pembelajaran yang akan dipelajari peserta didik .
d)   Kelas harus diperkaya dengan gambar-gambar , peta, foto , hasil karya peserta didik dan sejenisnya yang berkaitan dngan kegiatan proses belajar mengajar yang dilaksanakan.
e)    Pembelajaran harus berlangsung secara sikuens atau berkesinambungan dengan pelajaran sebelumnya
f)     Setiap aktivitas yang dilakukan guru bersama peserta didik hendaknya membantu untuk mengembangkan hakikat manusia , dan kepada peserta didik ditunjukkan kepentingan yang praktis dari setiap sistem nilai.
g)    Pelajaran dalam subjek yang sama di peruntukkan bagi semua peserta didik.

3.                  Filsafat Pendidikan Materialisme
            Materialisme artinya haluan yang mementingkan kebendaan sebagai sumber hidup. Aliran materialisme adalah suatu aliran filsafat yang berisikan tentang ajaran kebendaan . dimana benda merupakan sumber segalanya, sedangkan yang dikatakan untuk materialistik adalah mementingkan kebendaan menurut materialisme . maka berdasarkan persepsi tersebut , menurut Jalaluddin dan Idi (2002 :53) maka realita semesta ini pastilah sebagaimana apa yang kita lihat yang nampak dihadpan kita ,yaitu sebagaimana di kemukakan Noor Syam, (1986 : 162-163) semuanya adalah materi. Serba zat, serba benda , manusia merupakan makhluk ilmiah yang tidak punya perbedaan dengan alam semesta demikian juga wujudnya yang merupakan makrokosmos , dan tingkah laku manusia pada prosesnya sejalan dengan sikap dan gerakan peristiwa alamiah yang terkait dengan benda dan menjadi bagian dari hukum alam semesta dan merupakan suatu pola mekanisme. Atau perjalanan menurut aturan yang mengikat dan terkait.
            Karl Marx, memberikan suatu pandangan bahwa kenyataan yang ada adalah dunia materi dan didalam suatu susunan kehidupan yaitu masyarakat pada muatannya berupa kesadaran-kesadaran yang menumbuhkan ide serta teori serta pandangan yang semuanya adalah suatu gambaran yang nyata.
            Karakteristik umum materialisma (Sadulloh .2003) :
Ø  Semua jenis sains ,ditinjau dari dasar fenomena materi yang berhubungan dengan kassual.
Ø  Apa yang dikatakan “jiwa” dan segala kegiatannya adalah suatu gerakan yang kompleks dari otak,sistem saraf , atau organ jasmani lainnya .
Ø  Apa yang disebut dengan nilai dan cita –cita , makna dan tujuan hidup , keindahan dan kesenangan , serta kebebasan hanyalah sekedar nama-nama. Semboyan ,simbol subjektif manusia untuk situasi atau hubungan fisik yang berbeda.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Idealisme adalah aliran filsafat yang berpendapat bahwa pengetahuan itu tidak lain daripada kejadian dalam jiwa manusia , sedangkan kenyataan yang diketahui manusia itu terletak diluarnya
                        Realisme adalah kepada dunia luar yang berdiri sendiri.Para penganut realisme mengakui bahwa seseorang bisa salah lihat pada benda- benda atau dia melihat terpengeruh oleh keadaan sekelilingnnya.
            Aliran materialisme adalah suatu aliran filsafat yang berisikan tentang ajaran kebendaan . dimana benda merupakan sumber segalanya, sedangkan yang dikatakan untuk materialistik adalah mementingkan kebendaan menurut materialisme .
Saran
Dalam dunia pendidikan kita memerlukan beberapa pengetahuan tentang aliran dalam filsafat, agar ta bisa lebih memahami hakikat pendidikan lebih dalam dan lebih kompleks lagi, sehingga pengetahuan yang didapat bisa sesuai dengan norma dan kebudayaan bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Syafaruddin. 2010. Filsafat ilmu ,mengembangkan kreativitas dalam proses keilmuan. Medan :     Ciptapustaka Media Perintis. 
Diktat filsafat pendidikan Universitas Negeri Medan 2012.
www.google.com // aliran-aliran filsafat pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.     Latar belakang Terdapat banyak alasan untuk mempelajari filsafat pendidikan, khususnyaapabila ada pertanyaa...