Mengapa pada sebagian besar
remaja ada pikiran harus memiliki pacar? Bahkan ada perasaan malu jika belum
punya pacar. Coba kamu periksa, apakah orang tuamu menuntut kamu punya pacar?
Malah kebanyakan orang tua masih melarang anak remajanya punya pacar. Bagaimana
dengan gurumu? Pasti tidak pernah ada anjuran di sekolah manapun agar
murid-muridnya harus punya pacar. Apalagi ajaran agama, banyak yang mengharamkan
gaya praktik-praktik pacaran remaja kini. Jadi, mengapa?
Memang, sistem hormonal yang sedang terjadi pada masa
pubertas mengondisikan remaja untuk tertarik kepada lawan jenisnya. Ini adalah
reaksi alamiah agar antara laki-laki dan perempuan memulai membina hubungan
yang lebih dekat yang akan sangat berguna dalam upaya-upaya pelestarian
kehidupan manusia. Menurutmu, kira-kira apa yang akan terjadi jika tidak ada
rasa tertarik antara laki-laki dengan perempuan? Tepat sekali. Dalam waktu
kurang dari 100 tahun, manusia akan musnah!
Eit, jangan senang dulu ya. Alasan hormonal tidak dapat
dijadikan kambing hitam atas wajibnya pacaran bagi remaja ya. Ketertarikan
sesama lawan jenis di usia puber (remaja) tidak cukup ampuh dan kuat untuk
mengemban misi pelestarian kehidupan manusia. Seperti yang selama ini kamu
rasakan sebagai anak, untuk memiliki keluarga yang harmonis, berkecukupan
secara ekonomi, dan bahagia, orang tua kamu sudah berupaya habis-habisan. Itu
pun masih kamu vonis dengan tuduhan ‘ayah-ibu tidak pernah bisa mengerti kamu’.
Bukti paling kuat bahwa rasa tertarik diantara remaja
putra dan putri tidak cukup kuat diantaranya adalah mudah terbakar cemburu,
cinta lokasi (kadang bubar hanya karena pindah sekolah), gampang putus, sering
saling melukai hati masing-masing, sulit memaafkan, kadang kasar, dan egois.
Ini berbeda sekali dengan ketertarikan (cinta sejati) pada pasangan-pasangan
yang sudah dewasa yang saling menghormati, saling memberi, mudah memaafkan,
rela berkorban, bahu membahu saling menolong, empati, dan mendahulukan
kepentingan bersama (keluarga).
Lalu, apa dong pemicu utama remaja-remaja ingin segera
memiliki pacar. Setelah dipelajari lebih dalam, ternyata faktor penekan terkuat
atau penuntut utama agar seorang remaja harus memiliki pacar datang dari sesama
remaja itu sendiri. Tekanan teman-teman berupa ejekan, sindiran, cemoohan,
pengucilan, label jomlo, label sok suci, label kuper, label nggak gaul, label
ortodoks, label kuno, dan seabreg celaan lainnya memang sulit untuk
dihindarkan. Jika kamu tidak memiliki mental kuat dan kepercayaan diri yang
kukuh, tidak ada cara lain bagi kamu selain dapet pacar sesegera mungkin.
Memiliki pacar di saat remaja, memang sepertinya
mengasyikan. Tapi coba kamu telaah dan pikirkan dengan jernih. Lebih banyak mana
untung dan ruginya (manfaat vs mudharat)? Hayo jujur. Saya bantu ya dengan
fakta-fakta ini. Kira-kira, boros mana pasangan yang punya pacar dibandingkan
yang single. Capek mana perasaan yang punya pacar dengan yang tidak. Bebas mana
antara yang punya pacar sama yang tidak punya pacar. Apakah remaja single akan
dilanda perasaan cemburu yang menyita konsentrasi belajar?
Tahu tidak, ada fakta yang lebih menyeramkan bagi remaja
akibat punya pacar. Sebagian besar remaja putri dipaksa pacarnya untuk berhubungan
intim sebelum menikah. Menurut penelitian di barat (yang menganut seks bebas
sekalipun), tidak ada remaja putri yang sukarela berhubungan intim sebelum
menikah! Kemudian, dalam kacamata hukum di Indonesia, apapun alasannya,
berhubungan intim dengan remaja putri yang berusia kurang dari 16 tahun
dikategorikan sebagai pemerkosaan! Ini bencana bagi kedua belah pihak, baik
remaja putri maupun remaja putra yang pacarannya melampaui batas. Bukankah sang
remaja putra bisa masuk penjara karena memerkosa pacarnya! Kata peribahasa,
yang kalah jadi abu yang menang jadi arang!
Jadi, bagaimana dong agar kamu tahan banting untuk tetap
tidak memiliki pacar. Yang pertama adalah berpikir jernih beribu kali, apa
manfaat dan mudharatnya. Kedua, cinta semasa remaja adalah cinta monyet, cinta
semu, bukan cinta sejati, dan tidak pantas ditukar dengan pengorbanan masa
depanmu (apalagi kesucianmu). Ketiga, memiliki banyak teman. Keempat, jangan
pernah curhat masalah pribadi dengan teman. Kelima, nomorsatukan prestasi
(akademik, hobi, musik, olah raga, seni, sosial, dll). Keenam, milikilah
kepercayaan diri yang kuat melalui keyakinan yang benar dan pengetahuan yang
luas. Ketujuh, ingat Tuhan terus ya. Jika sangat terpaksa atau terlanjur sudah
memiliki pacar, jangan kebablasan. Haramkan praktik-praktik pacaran gaya ‘bule’
seperti ciuman, mojok berduaan (yang ketiganya pasti setan!), berpelukan,
bercumbu, dan terutama hubungan intim!